SELAMAT DATANG DI INTERPARENT'S BLOGS

Selasa, 20 Desember 2011

Tugas Ke Tiga

TUGAS PERILAKU KONSUMEN
PENGARUH KELAS SOSIAL DAN STATUS






IRWO SASONGKO
16209467
3 EA 11

UNIVERSITAS GUNADARMA
2011
BAB I

PENDAHULUAN
Dalam kehidupan bersosial sering kita mendengar tentang istilah status sosial dan kelas sosial. Keduanya merupakan suatu pembeda antara manusia yang satu dengan manusia lainnya dilihat dalam hal tingkatanya di masyarakat antar sesama manusia.
Keberagaman manusia makin membuat kelas sosial semakin nampak di masyarakat. Terutama dalam bidang ekonomi dan pendidikan, dimana manusia yang lebih kaya akan menempati kelas sosial yang lebih tinggi dibanding dengan manusia lainnya.
Dalam dunia pemasaran, kelas sosial merupakan suatu hal yang biasa terjadi, namun hal ini kadang membuat produsen merasa binging dalam usaha memasarkan seluruh produknya kepada semua konsumennya.




1
2
Rumusan Masalah
Sebuah perusahaan penerbangan yang telah memiliki banyak pelanggan berusaha untuk menyikapi permasalahan mengenai status sosial dan kelas sosial yang ada pada konsumennya. Diamana konsumen kelas atas ingin adanya pelayanan berbeda dengan konsumen kelas bawah, di samping itu konsumen kelas atas tersebut mampu membayar dengan lebih besar ketimbang konsumen kelas bawah.
Namun tanpa adanya konsumen kelas bawah, perusahaan penerbangan tersebut akan kekurangan konsumen dan mengkibatkan perusahaan merugi. Lalu bagaimanakah pihak perusahaan penerbangan dalam menyikapi masalah tersebut, agar semua kelas sosial yang ada pada konsumen tetap dapat terlayani.

Rumusan masalah
Rumusan masalah yang terdapat dalampenulisan ini adaalah :
1. Bagaimana perusahaan mengahdapi masalah permintaan para konsumennya.
2. Apa pengertian dari jenjang sosial.
3. Apa pengertian dari kelas sosial.
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi kelas sosial.
5. Bagaimana Mengetahui perpindahan kelas sosial.
6. Bagaimana soslusi akan permasalahan yang dihadapi perusahaan.

3
Tujuan penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah :
1. Mengetahui bagaimana perusahaan mengahdapi masalah permintaan para konsumennya.
2. Mengetahui apa pengertian dari jenjang sosial.
3. Mengetahui apa pengertian dari kelas sosial.
4. Mengetahui Faktor apa saja yang mempengaruhi kelas sosial.
5. Mengetahui bagaimana Mengetahui perpindahan kelas sosial.
6. Mengetahui bagaimana soslusi akan permasalahan yang dihadapi perusahaan.

Metodologi penelitian

Metode yang telah digunakan dalam penelitian ini, untuk mencapai tujuan penelitian di atas adalah dengan menggunakan metode survey kuisioner. Data didapat melaui contoh dari beberapa konsumen yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.
Selain itu juga didapati beberapa data-data yang didapat dari beberapa perusahan sebagai bahan pemikiran lanjutan. Serta dalam menjawb permasalahan yang ada.

BAB II
Pengaruh Kelas sosial dan status
1. Jenjang sosial
Dalam kehidupan seseorang, ada masa dimana manusia mengalami pertumbuhan yang dimulai sejak manusia didalam kandungan, lalu lahir dan kemudian tumbuh dah berkembang menjadi dewasa dan kemudian menua.
Begitu pula perkembangan seseorang dalam status sosial sosialnya. Ia umumnya akan secara naluriah mecari jalan untuk dapat memperbaiki , meningatkan ataupun memperthankan status sosial yang dimilikinya.
Banyak berbagai cara yang dapat dilakukan, proses dalam memperjuangkan status sosial seseorang inilah yang dinamakan jenjang sosial, dimana pada fase tertentu seseorang akan melihat hasilnya.

2. Pengertian jenjang sosial
Berbicara mengenai pengertian Jenjang sosial tak terlepas dari usaha manusai untuk meraih kelas sosialnya. Jenjang sosial adalah suatu kondisi/keadaan dimana seseorang berada pada posisi yang dimana ia berada yang di lihat dari beberapa faktor yang dapat menunjukan posisi statusnya dalam tingkatan-tingkatan kelas sosial yang ada di masyarakat.
4
5
Maka dari itu status sosial seseorang baru dapat dilihat apabila orang tersebut telah melewati fase penjajakan jenjang sosial.hingga dapat ditemui hasil apakah orang tersebut berhasil mempertahankan kelas sosialnya ataupun menigkatkan kelas sosialnya.

Contoh : Selama masa kuliah, orang tua Andi membanting tulang untuk membiayai uang kuliahn anakya, setelah ia lulus kuliah, andi menjadi seorang sarjana yang mampu membanggakan orang tuanya, selain itu ia juga mampu meningkatkan ekonomi keluarganya menjadi lebih baik.

3. Faktor penentu klas sosial
Adanya peng kelasan sosial di masyarakat, membuat semua orang berusahauntuk meningkatkan kelas sosialnya agar lebih di hormati dan di lebih di hargai. Berdasarkan karakteristiknya stratifikasi atau pengkelasan sosial adalah sebuah tingkatan-tingkatan yang berdasarkan faktor penghormatan orang lain terhadap dirinya.
Kelas sosial seseorang dapat di raih melalui berbagai usaha-usaha berikut tahapan diantaranya adalah :


6
a) Pendidikan
Dunia pendidikan adalah lembaga yang paling mampu untuk mengantarkan seserang untuk dapat meningkatkan kelas sosialnya, karena tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam dunia pendidikan.

b) Militer
Karir di dunia militer dapat juga meningkatkanststus sosial seseorang, karena di dalam dunia militer, kenaikan pangkat dapat ,emjadi acuan kesuksesan seseorang.

c) Politik
Dunia politik merupakan salah satu lembaga yang dapat meningkatkan kelas sosial seseorang dengan cepat, selain itu juga jembatan yang paling memungkinkan untuk terjun ke dunia pemerintahan.

d) Keagamaan
Dunia keagamaan juga memiliki andil dalam meningkatkan status seseorang, karena banyak anggapan di masyarakat yang menghormati seseorang yang lebih mengerti tentang agama.

7
e) Turunan dari orang tua / nenek moyang
Seseorang yang lahir dari keturunn bangsawan , maka gelar bangsawan tersebut akaan turun pada anak tersebut. Begitu pula gelar raja akan diwariskan kepada putranya.


4. Pengukuran klas sosial
Kelas sosial seseorang terukur dari bagaimana orang lain menilai dan menghormati kelas sosial yang dimilikinya. Pengukuran kelas sosial juga dapat dilakukan melalui beberapa kriteria ukuran sebagai berikut.:

1. Ukuran subjektif
Dimana sseeorang diminta untuk menentukan sendiri posisi kelas sosialnya.
2. Ukuran reputasi
Kelas sosial ditentukan oleh orang lain yang dari luar lingkungannya, biasanya dinilai dari seberaa besar orang lain mengenal namanya.
3. Ukuran objektif
Kelas sosial di tentukan berdasarkan atas variable sosioekonomi seperti pekerjaan, besarnya pendapatan, dan pendidikan.

8

5. Apakah kelas sosial berubah?
Kelas sosial yang dimiliki oleh seseorang merupakan hasil kerja keras, dengan kerja keras tentu kelas sosial akan meningat, namun untuk mempertahankannya pun butuh perjuangan, bil tidak, maka kelas sosial yang sebelumnya dimiliki, akan mengalami penurunan.
Kelas sosial senantiasa akan berubah seiring dengan prestasi seseorang dimasyarakat, untuk itu agar kelas sosial seseorang selalu terjaga, maka ia perlu menjaganya dengan usaha yang keras.

BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL
Pada hakikatnya, perubahan sosial dalam masyarakat dapat dibedakan ke dalam beberapa bentuk. Untuk mengetahuinya, mari kita simak bersama uraian berikut ini.
1. Perubahan Lambat (Evolusi)
Perubahan secara lambat memerlukan waktu yang lama. Perubahan ini biasanya merupakan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Pada evolusi, perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Masyarakat hanya berusaha menyesuaikan dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.

9
2. Perubahan Cepat (Revolusi)
Perubahan yang berlangsung secara cepat dinamakan dengan revolusi. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu maupun tanpa direncanakan. Selain itu dapat dijalankan tanpa kekerasan maupun dengan kekerasan.
Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu lama. Perubahan-perubahan tersebut dianggap cepat karena mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan dan hubungan antarmanusia. Suatu revolusi dapat juga berlangsung dengan didahului suatu pemberontakan.

3. Perubahan Kecil
Pada zaman dahulu, kaum perempuan di Indonesia setiap harinya mengenakan baju kebaya. Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan mode, model pakaian yang mereka kenakanpun mengalami perubahan. Ada yang memakai rok panjang, rok mini, celana panjang, kaos, dan lainlain. Contoh tersebut merupakan suatu bentuk perubahan kecil.
Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.

10
4. Perubahan Besar
Perubahan besar adalah suatu perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-lembaganya, seperti dalam sistem kerja, sistem hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, dan stratifikasi masyarakat. Contohnya kepadatan penduduk di Pulau Jawa telah melahirkan berbagai perubahan, seperti semakin sempitnya lahan, terjadinya banyak pengangguran tersamar di desa-desa, dan lainnya.

5. Perubahan yang Dikehendaki
Perubahan ini merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat. Pihakpihak ini dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin dalam perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Cara-cara untuk memengaruhi masyarakat adalah dengan rekayasa sosial ( social engineering ), yaitu dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu. Cara ini sering pula dinamakan perencanaan sosial ( social planning ). Contohnya, lahirnya undang-undang pemilu yang merubah tata cara pemilihan presiden dan wakil presiden di Indonesia. Saat ini rakyat memilihnya secara langsung.

11
6. Perubahan yang Tidak Dikehendaki
Pada tanggal 27 Mei 2006 di Jogjakarta dan Jawa Tengah diguncang gempa yang mengakibatkan banyak penduduk kehilangan keluarga dan tempat tinggal. Banyak fasilitas umum, seperti jalan, sekolah, dan rumah sakit rusak. Dengan demikian aktivitas masyarakat menjadi lumpuh.
Peristiwa yang tidak mereka kehendaki tersebut telah menyebabkan terjadinya perubahan dalam masyarakat. Perubahan itu terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan tidak bisa diantisipasi atau diprediksi sebelumnya. Dalam sosiologi, perubahan tersebut biasa disebut dengan perubahan yang tidak dikehendaki karena menimbulkan akibatakibat sosial yang tidak diharapkan oleh masyarakat.

7. Perubahan Struktural
Perubahan struktural adalah perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat. Contohnya perubahan sistem pemerintahan dari monarkhi ke sistem pemerintahan republik.

8. Perubahan Proses
Perubahan proses adalah perubahan yang sifatnya tidak mendasar. Perubahan tersebut hanya merupakan penyempurnaan dari perubahan sebelumnya. Contohnya, perubahan kurikulum dalam pendidikan. Sifatnya
12
menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam perangkat atau dalam pelaksanaan kurikulum sebelumnya.


6. Pemasaran pada segmen pasar berdasar klas sosial
Untuk mencapai hasil pemasaran yang optimal, kita pertama kali harus terlebih dahulu melakukan segmentasi pasar atas produk yang akan kita jual. Segmentasi pasar pada intinya membagi potensi pasar menjadi bagian-bagian tertentu; bisa berdasar pembagian demografis; berdasar kelas ekonomi dan pendidikan ataupun juga berdasar gaya hidup (psikografis).
Pembagian segmen yang paling lazim dilakukan adalah berdasar kelas sosial ekonomi. Sebagai misal, pembagain yang sering dilakukan adalah membagi lapisan pasar menjadi empat kelas : misal kelas C (kelas ekonomi rendah), kelas B (menengah), dan kelas AB (menengah atas) dan kelas A (golongan atas).
Sebagai misal, produk kartu ponsel Esia yang murah meriah cenderung ditujukan untuk golongan B dan golongan C. Sementara produk mobil mewah seperti BMW atau produk tas Gucci ditujukan untuk segmen kelas atas.
Setelah segmentasi atas produk telah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melakukan targeting atau membidik target market yang telah kita pilih dalam analisa segmentasi pasar. Dalam hal ini tentu saja serangkaian program pemasaran
13
yang dilakukan harus pas dengan karakteristik pasar sasaran yang hendak kita tuju. Sebagai misal produk-produk tas dan sepatu mewah seperti dengan merk Gucci atau Louis Vuitton, maka mereka selalu memilih mal kelas atas seperti Plaza Senayan dan Pacific Place untuk membuka outletnya; dan bukan di mal kelas menengah seperti Plaza Jatinegara. Hal diatas dilakukan agar kegiatan promosi peasaran yang dilakukan pas dan tepat sasaran dengan segmen pasar yang ditujunya.
Selain targeting, maka langkah berikutnya adalah melakukan positioning produk. Langkah ini artinya adalah menciptpakan keunikan posisi produk dalam benak atau persepsi pelanggan potensial yang akan dibidik. Mobil mewah BMW selalu mencitrakan dan memposisikan dirinya sebagai kendaraan mewah nan elegan. Pada sisi lain Esia selalu mencoba memposisikan dirinya sebegai produk rakyat kebanyakan yang murah dan tersedia dimana-mana.
Positioning yang pas ini menjadi sangat penting, sebab dengan begitu mereka bisa meraih simpati dalam benak pelanggan. Dan selanjutnya hal ini bisa mendorong mereka untuk melakukan pembelian produk yang ditawarkan.




BAB III
Penutup
Kesimpulan
Pada masalah perusahaan penerbangan yang memiliki masalah mengenai permintaan konsumennya akan pelayanann yang lebih baiak dibanding dengan konsumen kelas yang ada dibawahnya.
Agar perusahaan dapat melayani seluruh penumpang, maka perusahaan harus membagi pemasaran menjadi dua kelas, kelas yang pertama yang berisi para konsumen yang sangggup membayar tinggi sesuai dengan pelayannanya. Kemudian kelas yang kedua yang dibuat bagi konsumen yang mampu membayar hanya pada tingkat minimal harga tiket.
Dengan hal tersebut maka perusahaan penerbangan tersebut telah berhasil menyelesaikan permaslahan tersebut dan mampu melayani seluruh konsmen agar dapat meraih laba yang optimal.



14
15
Daftar pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Gerak_sosial
http://alfinnitihardjo.ohlog.com/bentuk-bentuk-perubahan-sosial.oh112695.html
http://ahlimanajemenpemasaran.com/2011/08/cara-ampuh-untuk-memahami-perilaku-belanja-konsumen/

http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-status-sosial-kelas-sosial-stratifikasi-diferensiasi-dalam-masyarakat
http://yudi.blog.mercubuana.ac.id/2011/06/07/kelas-sosial-status-sosial-pengukuran-kelas-sosial-dan-mobilitas-kelas-sosial/
http://ebookfreetoday.com/tingkat-penjualan-menurut-kelas-sosial~0.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Gerak_sosial

http://id.shvoong.com/business-management/marketing/2198800-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perilaku/

Sabtu, 17 Desember 2011

TUGAS PERILAKU KONSUMEN





doni
3 EA 13
16209467
UNIVERSITAS GUNADARMA
2011

BAB I

PENDAHULUAN
Pada dasarnya perilaku konsumen selalu dipengaruhi oleh berbgai faktor dari dalam maupun dari luar, hl inilah yang mengakibatkan beragamnya perilaku konsumen yang aada di masyarakat, sesuai denga faktor-faktor yang mempengaruhinya terssebut.
Kelas sosial merupakan salah satu yang mempengaruhi beragamnya perilaku konsumen dalam memilih, membeli dan mengkonsumsi barang ddan jasa yang ada di pasar. Hal ini dikarenakan adanya pandangan yang berbeda mengenai bagaimana orag tersebut melakukan pilihan kemudian membeli suatu barang.
Pandangan yang berbeda ini eratkaitannya denga nilai-nilai yang dibawa oleh orang ersebut dengan kelas sosialnya. Makin tinggi kelas sosial seseoranmg, maka ia akan mencari produk barang dan jasa yang semakin tinggi pula nilainya, baik itu harga maupun kualitas.



1
2
Rumusan Masalah

Seorang produsen pakaian jadi sedang mengalami masalah dengan penjualannya, terdapat permintaan baik yang berasal dari konsumen Pasar konvesional biasa dengan pasar besar (supermarket ).
Namun perusahaan juga menghadapi kendala bahwa konsumen di pasar besar menginginkan kualitas produk yang sesuai dengan harga yang tinggi yang di bayar oleh para konsumennya.
Bagaimana kah preusahaan dalam menghadapi hal ini?

Rumusan masalah
Rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini adaalah :
1. Bagaimana perusahaan mengahdapi masalah segmentasi pemasaran.
2. Bagaimana Mengetahui pengertian dari jenjang sosial.
3. Bagaimana Mengeetahui pengertian dari kelas sosial.
4. Bagaimana Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kelas sosial.
5. Bagaimana Mengetahui bagaimana perpindahan kelas sosial.


3
Tujuan penelitian
Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah
1. Melihat bagaimana perusahaan mengahdapi masalah segmentasi pemasaran.
2. Mengetahui pengertian dari jenjang sosial.
3. Mengeetahui pengertian dari kelas sosial.
4. Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kelas sosial.
5. Mengetahui bagaimana perpindahan kelas sosial.


Metodologi penelitian

Metode yang telah digunakan dalam penelitian ini, untuk mencapai tujuan penelitian di atas adalah dengan menggunakan metode survey kuisioner. Data didapat melaui contoh dari beberapa konsumen yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.
Selain itu juga didapati beberapa data-data yang didapat dari beberapa perusahan sebagai bahan pemikiran lanjutan. Serta dalam menjawb permasalahan yang ada.


BAB II
Pengaruh Klas sosial dan status
1. Jenjang sosial
Jenjang sosial merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat di kota maupun di desa. Hal ini di karenakan setiap manusia memiliki keinginan untuk dihargai maupun di hormati lebih dari manusia manapun, sehingga akan terbentuk jenjang sosial yang akan mengakibtkan adanya pembedaan sosial di dalam masyarakat.

2. Pengertian jenjang sosial
Jenjang sosial adalah kondisi dimana seseorang berada pada posisi yang mencerminkan status sosialnya di masyarakat yang memiliki tingkatan-tingkatan berdasarkan kelas sosial di masyarakat yang sedang di raihnya. Sehingga jenjang sosial akan senantiasa berubah seiring dengan pencapaian dan keberhasilan nya dalam merubah kelas sosialnya.
Contoh :Seorang anak yang kurang mampu dari desa setelah lulus sekolah kemudian ia bekerja di jakarta, di jakarta ia sukses sehingga ia telah meningkatkan kelas sosialnya setelah kembali kekampung halamannya.
4
5
3. Faktor penentu klas sosial
Kelas sosial atau golongan sosial merujuk kepada perbedaan hierarkis (atau stratifikasi) antara insan atau kelompok manusia dalam masyarakat atau budaya. Biasanya kebanyakan masyarakat memiliki golongan sosial, namun tidak semua masyarakat memiliki jenis-jenis kategori kedalam golongan sosial yang sama.
Berdasarkan karakteristik stratifikasi sosial, dapat kita temukan beberapa pembagian kelas atau golongan dalam masyarakat. Beberapa masyarakat tradisional pemburu-pengumpul, tidak memiliki golongan sosial dan seringkali tidak memiliki pemimpin tetap pula. Oleh karena itu masyarakat seperti ini menghindari stratifikasi sosial. Dalam masyarakat seperti ini, semua orang biasanya mengerjakan aktivitas yang sama dan tidak ada pembagian pekerjaan

4. Pengukuran klas sosial

Pengukuran kelas sosial dapat dilakukan melalui:
1. Ukuran subjektif dimana orang diminta menentukan sendiri posisi kelas sosialnya.
2. Ukuran reputasi ditentukan oleh orang lain dari luar lingkungannya.
3. Ukuran objektif didasarkan atas variable sosioekonomi seperti pekerjaan, basar pendapatan, dan pendidikan.
6
5. Apakah klas sosial berubah?

Gerak sosial (Mobilitas / perpindahan sosial) adalah perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun penurunan status dan peran anggotanya. Misalnya, seorang pensiunan pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi seorang pengusaha dan berhasil dengan gemilang.
Contoh lain, seorang anak pengusaha ingin mengikuti jejak ayahnya yang berhasil. Ia melakukan investasi di suatu bidang yang berbeda dengan ayahnya. Namun, ia gagal dan akhirnya jatuh miskin. Proses perpindahan posisi atau status sosial yang dialami oleh seseorang atau sekelompok orang dalam struktur sosial masyarakat inilah yang disebut gerak sosial atau mobilitas sosial (social mobility)

Cara untuk melakukan perubahan sosial
Secara umum, cara orang untuk dapat melakukan perubahan kelas sosial ke atas adalah sebagai berikut :
1. Perubahan standar hidup

Kenaikan penghasilan tidak menaikan status secara otomatis,
7
melainkan akan mereflesikan suatu standar hidup yang lebih tinggi. Ini akan memengaruhi peningkatan status.
Contoh: Seorang pegawai rendahan, karena keberhasilan dan prestasinya diberikan kenaikan pangkat menjadi Menejer, sehingga tingkat pendapatannya naik. Status sosialnya di masyarakat tidak dapat dikatakan naik apabila ia tidak mengubah standar hidupnya, misalnya jika dia memutuskan untuk tetap hidup sederhana seperti ketika ia menjadi pegawai rendahan.

2. Perkawinan
Untuk meningkatkan status sosial yang lebih tinggi dapat dilakukan melalui perkawinan.
Contoh: Seseorang wanita yang berasal dari keluarga sangat sederhana menikah dengan laki-laki dari keluarga kaya dan terpandang di masyarakatnya. Perkawinan ini dapat menaikan status si wanita tersebut.




8
3. Perubahan tempat tinggal
Untuk meningkatkan status sosial, seseorang dapat berpindah tempat tinggal dari tempat tinggal yang lama ke tempat tinggal yang baru. Atau dengan cara merekonstruksi tempat tinggalnya yang lama menjadi lebih megah, indah, dan mewah. Secara otomatis, seseorang yang memiliki tempat tinggal mewah akan disebut sebagai orang kaya oleh masyarakat, hal ini menunjukkan terjadinya gerak sosial ke atas.


4. Perubahan tingkah laku
Untuk mendapatkan status sosial yang tinggi, orang berusaha menaikkan status sosialnya dan mempraktekkan bentuk-bentuk tingkah laku kelas yang lebih tinggi yang diaspirasikan sebagai kelasnya.Bukan hanya tingkah laku, tetapi juga pakaian, ucapan, minat, dan sebagainya. Dia merasa dituntut untuk mengkaitkan diri dengan kelas yang diinginkannya.
Contoh: agar penampilannya meyakinkan dan dianggap sebagai orang dari golongan lapisan kelas atas, ia selalu mengenakan pakaian yang bagus-bagus. Jika bertemu dengan kelompoknya, dia berbicara dengan menyelipkan istilah-istilah asing.

9
5. Perubahan nama
Dalam suatu masyarakat, sebuah nama diidentifikasikan pada posisi sosial tertentu. Gerak ke atas dapat dilaksanakan dengan mengubah nama yang menunjukkan posisi sosial yang lebih tinggi.
Contoh: Di kalangan masyarakat feodal Jawa, seseorang yang memiliki status sebagai orang kebanyakan mendapat sebutan "kang" di depan nama aslinya. Setelah diangkat sebagai pengawas pamong praja sebutan dan namanya berubah sesau dengan kedudukannya yang baru seperti "Raden";


6. Pemasaran pada segmen pasar berdasar klas sosial
Memassarkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen merupakan suatu pencapaian yang sukses bagi para pemasar produk maupun perusahaan, namun perusahaan dihadapkan pada suatu permasalahan yaitu bagaimana memasarkan produk yang dihasilkan perusahaan sesuai dengan kelas sosial yang dianut oleh konsumen.
Dengan mengandalkan segmentasi pasar, namun agak sedikit berbeda karena produsen ditun\tut untk dapat menciptakan produk yang bernilai guna sama namun

10
memiliki nilai prestige yang berbeda. Hal itu tentu akan menjadi semakin sulit di tambah dengan keharusan konsumen memenuhi kebutuhan paasar.
Perilaku belanja antara konsumen yang satu dengan konsumen yang lainnya tentu bervariasi berdasarkan kelas sosialnya. Misalnya, telah ditemukan hubungan yang sangat erat antara pilihan toko dan keanggotaan kelas sosial, hal ini menunjukkan bahwa itu adalah salah asumsi bahwa semua konsumen ingin berbelanja dengan glamor, di toko-toko yang berstatus tinggi. Sebaliknya, orang yang realistis akan menyesuaikan nilai-nilai mereka dengan harapan dalam status toko dan tidak berbelanja jika mereka tidak berada ditempatnya.









BAB III
Penutup
Kesimpulan
Setiap perusahaan tentu akan dihadapkan pada sebuah ataupun banyak permasalahan mengenai pproduksi produk maupun pemasarannya. yang hendak dicapai oleh semua perusahaan tentu saja agar dapat menjuaal semua produk yng dihsilkannya agar dapat dijual secara lus, sehingga akan menghasilkan keuntungan yang maksimal dan terus menerus. Dalam contoh kasus dan pemasalahan kali ini, produsen ditantang untuk dapat memberikan pilihan membagi dalam hal memproduksi dan memasarkan produk yang dijualnya sesuai dengan kelas sosial yang dimiliki aytau disandang oleh para konsumennya. Mmaka hendak nya perusahaan melakukan segmentasi pada produk yang akan diproduksinya agar sesuai dengan konsumen kelas sosial yang akan membelinya serta menjualnya juga dengan mensegmentasikan penjualannya dengan membagi antara pasar dengan kelas sosial atas dengan pasar kelas sosial bawah.
Dengan hal tersebut maka produsen pakaian jadi akan menjual barang dengan kualitas tingggi misalnya pada supermarket, Hypermrket maupun Mal. Sementara pakaian jadi dengan kualitas yang agak rendah akan dijual di pasar konvensional biasa tentu dengan harga yang lebih murah.
11
12
Daftar pustaka
http://ebookfreetoday.com/tingkat-penjualan-menurut-kelas-sosial~0.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Gerak_sosial
http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-status-sosial-kelas-sosial-stratifikasi-diferensiasi-dalam-masyarakat
http://ahlimanajemenpemasaran.com/2011/08/cara-ampuh-untuk-memahami-perilaku-belanja-konsumen/
http://id.shvoong.com/business-management/marketing/2198800-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perilaku/
http://yudi.blog.mercubuana.ac.id/2011/06/07/kelas-sosial-status-sosial-pengukuran-kelas-sosial-dan-mobilitas-kelas-sosial/

Senin, 07 November 2011

Tugas BAB 4 -5

IRWO SASONGKO

16209467

3 EA 11

BAB 4

Hasil Dan Pembahasan

Populasi penelitian yang di telah di ujicobakan melalui kuisioner yang disebarkan secara random adalah 100 orang mahasiswa Gunadarma j1 kalimalang dengan jenjang D3 yang komposisinya adalah 20 orang D3 Manajemen informatika, 20 orang D3 manajemen pemasaran dan semenatara pada jenjang S1 dengan komposisi 25 S1 Manajemen dan 25 S1 Teknik informatika.

Kuesioner yang telah diujicobakan kepada beberapa mahasiswa adalah untuk menguji reliabilitas dan validitasnya, selanjutnya dari 100 kuesioner yang telah disebar, mahasiswa yang mengembalikan kuesioner dan mengisi dengan lengkap semua pertanyaan yang disediakan ada 85 responden. Atas dasar data-data dari kuesioner yang telah diisi olehh responden tersebut maka selanjutnya dilakukan analisis data lalu kemudian diberikan interpretasi.

Merek Handphone yang Dipilih Responden

Dari kuesioner yang terkumpul diperoleh data bahwa merek-merek handphone yang digunakan oleh responden adalah seperti tabel berikut :

Tabel 1 Merek Handphone dan Jumlah Pengguna

Tabel tersebut memperlihatkan bahwa terdapat 3 merek yang paling digemari yaitu Nokia (50,52%), Blackberry (12,63%), dan Sony Ericsson (10,52%). Urutan berikutnya adalah Samsung dan Motorola yang masing-masing dipilih oleh 9 responden atau degan persentase 9,47%, sisanya Siemen dan sementara lainnya merupakan gabungan dari beberapa merek handphon (Mito,Nexsian dan Esia) yang diminati hanya oleh 4 orang responden saja.

Alasan utama yang dikemukakan oleh para responden dalam memilih merek handphone saat ini adalah seperti dalam tabel berikut :

Tabel 2 Alasan utama Responden Memilih Merek Handphone

Sebanyak 43 responden atau sebanyak 45,26 % responden memilih alasan pemilihan merek sebagai panutan utama dalam menentukan merek handphone yang digunakannya.

Berikut data hasil kuisioner dengan beberapa pertanyaan mengenai alasanmemilih merek handphone.

Tabel 3 Alasan Responden Memilih Merek Handphone

Dari tabel di atas dapat dijabarkan 3 merek handphone teratas berdasarkan alasan pemilihan produk dengan menilai keunggulan dan kelemahan produk. Hasilnya terlampir pada tabel di bawah ini.

Tabel 4. Kelebihan dan Kekurangan Merek Handphone Menurut Responden

Dari hasil tersebut Merek Nokia memiliki keunggulan terbnayak dibanding dengan merek lainnya, hal ini menunjukkan kepuasan konsumen terhadap Nokia.

Dari riset serupa yang pernah dilakukan oleh Ismulyana Djan dan Ramlan Ruvendi mengenai pemilihan merek handpone pada sampel beberapa mahasiswa, variabel yang paling banyak berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam pemilihan merek Handphone adalah Variabel Alasan pemilihan merek.

Pada penelitian kami ini, variabel yang paling banyak adalah terdapat pada Alasan pemilihan merek, Alasan pemilihan merek dipilih, karena hal ini menjadi dasar penilaian responden terhadap suatu merek maupun produknya secara lebih objektif sesuai dengan nilai positif dan negatif yang dimiliki oleh suatu merek maupun produknya di mata responden.

Variabel tertinggi kedua yang banyak dipilih responden adalah pangsa pasar, dimana 24 responden memilih karena pangsa pasar yang besar pada suatu merek handpone akan mempengaruhi pelayanan pabrikan terhadap konsumennya.

BAB 5

Kesimpulan

Dari pejelasan di atas dapat disimpulkan bahwa merek Nokia adalah yang paling banyak diminati oleh responden Mahasiswa, karena banyak memiliki keunggulan dan Nama yang sudah terkenal.

Selain itu dapat menjawab tujuan dari penelitian yaitu :

1. Pasar handphone yang paling banyak diminati oleh konsumen pada tingkat mahasiswa adalah handphone Merek Nokia yang menguasai 50 % lebih pasar.

2. Dari data hasil Quisioner yang telah dilakukan pada 100 para responden, di dapat hasil bahwa loyalitas konsumen terhadap suatu merek handphone dipengaruhi oleh variabel Alasan pemilihan merek, karena hal ini menjadi dasar penilaian responden terhadap suatu merek maupun produknya.

3. prediksi terkini dari hasil penelitian yang kami lakukan diatas di dapatkan hasil bahwa merek handphone Nokia adalah yang paling banyak digunakan oleh mahasiswa (Universitas Gunadarma) dengan persentase sebesar 50,52 %. Dari hasil ini terlihat bahwa Nokia menguasai pasar hingga mencapai lebih dari setengah responden yang di teliti.

Kekurangan dari riset ini adalah kurang mampu untuk menggambarkan secara menyeluruh mengenai pemakaian merek handphone lebih luas, karena hanya satu ruang lingkup yang di teliti.

Saran dari kami agar kiranya hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan yang lebih luas terhadap pemiilhan responden yang lebih besar terhadap merek Handphone serta dapat menilai pangsa pasarnya.


Selasa, 01 November 2011

tugas bab 3 metode penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

( Data )
Penelitian yang dilakukan dalam tulisan ini menggunakan metoda survey yang
mengkombinasikan data kulitatif dan data kuantitatif dalam analisisnya. Hal ini digunakan untuk memperoleh gambaran kualitatif maupun kuantitatif atas tanggapan yang diberikan oleh responden terhadap merek handphone yang digunakannya. Meskipun penelitian ini relatif kecil baik jumlah sample maupun ruang ligkup populasinya, akan tetapi hasilnya diharapkan dapat memberi gambaran awal tentang pangsa pasar handphone dalam populasi yang lebih luas lagi.

( Eksplorasi data )
Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Gunadarma J1 kalimalang baik jenjang Diploma 3 maupun Strata I sebanyak 100 orang, dengan komposisi 20 orang D3 Manajemen informatika, 20 orang D3 manajemen pemasaran dan 25 S1 Manajemen dan 25 S1 Teknik informatika.

Kuesioner disebarkan kepada 100 orang mahasiswa dari berbagai program studi
dengan teknik stratified random sampling non proporsional.

Penarikan sampel dengan menggunkan teknik ini dimugkinkan untuk memperoleh sampel yang representatif dari populasi yang ada.
Daftar pertanyaan yang disusun terdiri dua bagian dan 10 butir pertanyaan (a-j) yang merupakan kombinasi antara bentuk tertutup dan terbuka. Bagian pertama nomor a – e pertanyaan sekitar penggunaan merek handphoe yang digunakan saat ini dan bagian dua nomor f – i menanyakan mengenai penggunaan merek handphone sebelumnya.

Dari dua bagian pertanyaan tersebut diharapkan akan terungkap pola perpindahan responden dalam memilih merek handphonenya. Sehingga bisa diprediksi pula perpindahan merek di waktu yang akan datang.


( Variabel indikator )
Variabel yang akan diteliti meliputi
1. Merek
2. Pangsa pasar
3. Alasan pemilihan merek
4. Daya tarik produk

( Model penelitian )
Data yang telah dikumpulkan akan diolah dan disajikan melalui :
1. Analisis deskriptif kualitatif dilakukan dengan cara meringkas dan mengklasifikasikan jawaban responden terhadap alasan pengguna handphone dikalangan mahasiswa.
2. Analisis deskriptif kuantitatif untuk menghitung pangsa pasar dari setiap merek handphone di kalangan mahasiswa Gunadarma.
3. Menganalisis pola perpindahan dari satu merek hanphone ke merek hanphone yang lain.

Selasa, 25 Oktober 2011

tugas ke dua (softskil perilaku konsumen)

TUGAS PERILAKU KONSUMEN

Studi kasus : konsumen berbagai produk mie instan

IRWO SASONGKO

3 EA 11

16209467

UNIVERSITAS GUNADARMA

2011

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Sebgai negara dengan jumlah dan kepadatan penduduk yang sangat besar, tentu akan membuat permintaan akan suatu produk konsumsi yang praktis dan harga yang terjangkau tentu akan sangat besar, dimana konsumsi akan sebesar jumlah penduduk atau bahkan lebih.

Kebutuhan mie instan di Indonsia terbilang sangat tinggi, hal ini dapat kita lihat pada supermarket ataupun minimarket yang memajang berbagai produk mie instan dalam lemari yang panjangnya terlihat khusus untuk produk-produk mie instan.

Konsumen jugamengalami evaluasi dalm setiap produk mie instan yang telah dicobanya, sehingga tantangan dalam mengevaluasi banyaknya produk mie instan akan sangat beragam karena banyaknya produk mie instan yang beredar di pasaran.

Produsen mie instan juga berlomba dalam memberikan pelayanan dan produk yang baik bersaing dengan produk mie instan lainnya, hal ini akan menciptakan persaingan yang mana akan menguntungkan konsumen karena produk yang terbaik akan keluar sebagai best seller dengan kualitas yang sangat baik, sehingga konsumen memiliki kesempatan dalam hal mendapatkan produk mie instan yang berkualitas .

1

2

2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsumen melakukan penentuan alternatif terhadap produk mie?

2. Bagaimana konsumen dalam menyeleksi alternatif produk mie yang terdapat di pasaran?

3. Bagaimana konsumen dalam melakukan pembelian?

4. Bagaimana konsumen dalam mengelola sumberdaya embeliannya?

3. Tujuan penelitian

Berdasarkan kondisi tersebut di atas maka penelitian ini dilakukan untuk :

1. Bagaimana konsumen melakukan penentuan alternatif terhadap produk mie?

2. Bagaimana konsumen dalam menyeleksi alternatif produk mie yang terdapat di pasaran?

3. Bagaimana konsumen dalam melakukan pembelian?

4. Bagaimana konsumen dalam mengelola sumberdaya embeliannya?

5. Metodelogi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam penelitian tersebut diatas yaitu dengan menggunakan metoda survey. Data diambil melaui contoh konsumen yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu

3

(judgment non probability sampling) Adapun kriteria contoh adalah mahasiswa/i, konsumen makanan khas daerah dan mi instan serta merupakan pembuat keputusan dalam konsumsi mi instan.

BAB II

PEMBAHASAN

Evaluasi alternatif sebelum pembelian

1. Kriteria evaluasi

Konsumen memiliki kriteria (ketentuan) masing masing dari setiap produk yang akan di konsumsinya. Harga dan Kualitas adalah hal yang paling di pertimbangkan oleh konsumen, karena dalam kehidupan ekonomi terdapat dua pihak antara yang berpenghasilan besar dengan yang berpenghasilan kecil.

Misalnya : produsen indomie menciptakan beberapa tipe mie instan dengan harga yang berbeda sesuai dengankualitasnya masing masing sesuai dengan tingkat harga mie instan tersebut.

2. Menentukan alternatif pilihan

Pilihan akan selalu ada pada setiap produk yang di jual di pasar, namun onsumen biasanya akan memilih dari berbagai macam produk tersebut sesuai dengan apa yang diinginkanny sesuai dengan perhitungan dan analisis yang terdapat pada informasi produk yang dimilikinya.

Misalnya : konsumen akan memilih indomie hal ini akibat pertimbangan dari sekian banyak produk mie lainnya dengan beberapa

4

5

faktor yang sesuai dengan keinginan pribadinya sesuai dengan informsi produk.

3. Menaksir alternatif pilihan

Suatu produk pasti memiliki kelemahan, baik itu dari sistem distribusinya, pesebaran di pasaran, serta dari produk itu sendiri. Hal ini akan menciptakan pemikiran tentang Produk alternatif yang tercipta dari banyak produk di pasaran. Produk alternatif akan di gunakan apabila produk awalan dirasa sudah kurang memberikan kepuasan.

Misalnya : ketika produk indomie tidak ada di pasaran, konsumen akan menggantinya dengan produk mie instan lain yang sedikit berada di bawah nilai dari produk mie instan merek indomie.

4. Menyeleksi aturan pengambilan keputusan

Keputusan yang diambil oleh konsumen dalam pembelian produk maupun oleh produsen dalam hal produksi dan pemasaran produk akan selalu terjadi setiap waktu. Namun dari segi konsumen, seleksi akan terjadi dalam hal rencana pembelian, dalam hal ini keputusan akan terjadi dari berbagai keputusan sebelumnya.

6

Misalnya : konsumen memutuskan untuk membeli produk mie isstan merek A, meski merek B, dan C memiliki kualitas yang hampir sama.

Pembelian

1. Proses keputusan membeli

Dalam hal melakukan pembelian, calon konsumen memiliki beberpa proses yang akan dilakukan sebelumnya, antara lain :

a. Pengenalan kebutuhan

Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan eksternal. Seseorang mungkin merasa membutuhkan hobi baru ketika kesibukan pekerjaannya mulai menurun, dan dia mulai memikirkan kamera setelah berbincang-bincang dengan teman tentang fotografi atau setelah melihat iklan kamera. Pada tahap itu, pemasar harus meneliti konsumen untuk mengetahui kebutuhan macam apa yang menyebabkan kebutuhan itu muncul, dan bagaimana cara pemasar menuntun konsumen supaya membeli produk tersebut.

Setelah mengumpulkan informasi seperti itu, pemasar dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang paling sering memicu ketertarikan terhadap produk dan mengembangkan program pemasaran yang melibatkan faktor-faktor tersebut.

7

B. Pencarian Informasi

Calon konsumen akan secara tomatis mencari informasi mengenai produk yang di butuhkannya sebelum di beli. Dalam hal ini konsumen akan mencari tau lebih jauh mengenai produk, di antaranya adalah : Harga, kegunaannya dan Keunggulan produk.

Contoh : calon konsumen akan melihat iklan yang terpampang di koran maupun di televisi mengenai produk mie instan yang ingin di belinya.

C. pengevaluasian alternatif

Di sini calon konsumen akan mmelakukan pengevauasian produk dari informasi-informasi yang sebelumnya telah di kumpulkan dan kemudian hal itu akan digunakan sebagai bahan penilaian untuk keputusn pembelian.

D.Keputusan Pembeli

Di sini konsumen akan memutuskan untuk melakukan pembelian terhadap suatu jenis produk yang sebelumnya telah melalui beberapa serangkaian proses yang telah di bahas di atas, hal itu lah yang digunakan calun konsumen dalam dalam menuju keputusan pembelian oleh konsumen terhadap suatu produk.

8

2. Memilih alternatif terbaik

Hal yang wajar sebagai konsumen dalam memilih produk yang dibutuhkannya akan melakukan seleksi , namun dalam keadaan tertentu, konsumen aan memilih alternatif akan produk bila terjadi sesuatu.

Misalnya : konsumen mie instan akan memilih produk yang tersedia di pasaran bila produk mie yang biasa dibelinya tidak ada di pasaran.

3. Memilih sumber-sumber pembelian

produk yang dijual dipasaraan tidak mesti hanya di jual di pasar yang besar, tapi juga dapat di jual pada passar yang bisa di bilang pembelinya addalah konsumen dengan penghasilan rendah, hal ini dilakukan agar produk terjual merata kesegala lapisan masyarakat.

Contoh : produk Indomie di jual di supermarket, minimarket dan warung, hal ini dilakukan ini agar segala kalangan dapat memperolehnya.

Sumberdaya konsumen dan pengetahuan

1. Sumberdaya ekonomi

Potensi sumberdaya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi pada dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu sumberdaya

9

yang dimiliki baik yang tergolong pada sumberdaya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi sumberdaya manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi).

Contoh : konsumen yang memiliki uang lebih banyak/ yang meliki penghasilan yang besar akan mengutamakan produk mie istan dengan kualitas yang paling baik, yang dalam hal ini harganya juga akan menjadi lebih mahal dari produk mie instan yang lainnya.

2. Sumberdaya sementara

Sumberdaya sementara bisa di sebut sebagai waktu yang kita punya untuk menikmati suatu produk yang telah kita beli, terbatasnya waktu yang dimiliki olehsetiap oarang akan membatasinya untuk mengkonsumsi semua jenis produk secara bersamaan.

Contoh : dalam suatu waktu, seorang konsumen hanya bisa memilih satu jenis produk mie instan, karena tipa produk mie instan tidak dapat di konsumsi secara bersamaan, karena akan merubah cita rasa yang di bawanya.

10

3. Sumberdaya kognitif

Pengertian sumber daya kognitif adalah kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan.

Contoh : seorang calon konsumen mie instan melihat produk mana yang yang sedang ia inginkan , hal itu tidak melihat harga produk, melainkan apa keinginan yang terjadi pada produk mie instan seleranya.

4. Kandungan pengetahuan

Pengetahuan konsumen di dalam tiga bidang umum,

yaitu:

1. Pengetahuan produk

(product knowledge)

bagaimana konsumen memahami seluk beluk dari barang yang akan dibelinya.

2. Pengetahuan pembelian

(purchase knowledge),

bagaimana pengaturan konsumen dalam membeli suatu barang, perhatian akan harga akan sangat diperhatikan.

11

3. Pengetahuan pemakaian (usage knowledge),

konsumen harus mengerti tentang kegunaan, kelebihan, dan akibat dari barang yang akan dipakainya.

5. Oganisasi pengetahuan

Organisasi Pengetahuan

Banyak teori mengenai organisasi ingatan, literatur yang ada sebagian besar mendukung pandangan mengenai ingatan yang diorganisasikan dalam bentuk jaringan asosiatif (associative network). Menurut konsep jaringan asosiatif ini, ingatan terdiri dari serangkaian nodus (yang menggambarkan konsep) dan penghubung (yang menggambarkan assosiasi atau hubungan di antara nodus-nodus).

Kombinasi berbagai nodus di dalam ingatan menghasilkan unit pengetahuan yang lebih kompleks. Penghubung di antara nodus membentuk suatu kepercayaan atau proposisi.

Proposisi suatusu kepercayaan ini pada gilirannya dapat dikombinasikan untuk menciptakan struktur pengetahuan tingkat tinggi yang disebut skema. Salah satu jenis skema, yang dikenal sebagai skip (script), berisikan pengetahuan mengenai urutan tindakan temporal yang terjadi selama suatu peristiwa.

12

Skema dan skip memainkan peranan penting selama pengolahan informasi. Pada dasarnya, pengaktifan skema atau skip selama pengolahan stimulus yang baru masuk mengurangi upaya kognitif yang diperlukan untuk mendefinisikan apa stimulusnya dan bagaimana orang bersangkutan harus berespons.

Cntoh : calon konsumen mie instan mendapatkan informasi akan keunggulan suatu produk mie instan , maka ia akan memmpertimbangkan untuk membelinya.

6. Mengukur pengetahuan

Kemampuan konsumen dalam mengumpulkan informasi tentang definisi dari produk-produk yang di konsumsi , akan membuat konsumen semakin pintar dalam menyeleksi segala hal yang berhubungan dengan pembelian produk. Kemampuan konsumen ini akan menjadi modal dalam pembelian berikutnya.

Contoh : konsumen yang memiliki brosur tentang macam-macam produk mie instan, akan melakukan seleksi terhadap produk mie yang telah biasa di konsumsi.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pembelian yang dilakukan konsumen sutu produk seharusnya dapat terjdi berulang ulang serta dapat menimbulkan ketagihan atau ketergantungan, hal ini sah saja dilakukan namun sesuai dengan ketentuan.

Dalam sutu produk mie instan, misalnya produsen melakukan segmentasi pasara agar produk mie instan yang di tawarkan konsumen dapat disukai oleh konsumen dan dapat menciptakan pembelian ulang sehingga menciptakan konsumen tetap terhaap produk etersebut.

Hal itulah yang menjadi tujuan utama sebuah perusahaan, untuk mencapai keuntungan yang maksimal dan kontinue, namun sulit melakukan hal tersebut, karen setiap produk unggulan pasti memiliki saingan yang juga bisa di bilang unggulan, misalnya produsen indofood bersaing dengan sarimie, namun semua itu kembali kepada konsumen ihak yang secara berhak memilih produk mana yang akan dibelinya ataupun tidak.

13

14

Daftar pustaka

http://amanda990.wordpress.com/2011/09/21/sumber-daya-konsumen/

http://abduljabal18.blogspot.com/2009/12/sumber-daya-konsumen-dan-pengetahuan.html

http://abduljabal18.blogspot.com/2009/12/sumber-daya-konsumen-dan-pengetahuan.html