TUGAS PERILAKU KONSUMEN
IRWO SASONGKO
3 EA 11
16209467
UNIVERSITAS GUNADARMA
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai negara berpenduduk besar telah menempatkan industri pangan sebagai industri yang strategis baik dalam penyerapan pasar maupun penyediaan sumber daya. Keragaman budaya dari ratusan suku bangsa yang tersebar di luasan wilayah kepulauan Indonesia merupakan warisan leluhur yang sangat bernilai tinggi. Perilaku makan merupakan bagian penting pula dari adat istiadat di banyak suku Bahkan makanan telah menjadi simbol kebudayaan dan berpotensi menjadi bagian budaya nasional.
Indomie sebagai pemimpin pasar mi instant, dari sekitar 30 pemain, telah melakukan banyak terobosan dalam menjaga keutuhan pangsa dan bahkan meningkatkannya. Persaingan Indomie akan lebih diarahkan pada persaingan dengan produk pemium dan impor. Salah satu produk Indomie yang diluncurkan PT ISM (Indofood Sukses Makmur, Tbk) dalam program LIntas Budaya Nusantara adalah Indomie Selera Nusantara (ISN). ISN merupakan hasil dari pengembangan produk yang mengangkat cita rasa makanan khas daerah di Indonesia.
1
2
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perusahaan menghadapi prilaku konsumen yang beraneka ragam.
2. Bagaimana langkah perusahaan dalam memenuhi tuntutan segmentasi pasar.
3. Tujuan penelitian
Berdasarkan kondisi tersebut di atas maka penelitian ini dilakukan untuk :
(1). mengidentifikasikan pola konsumsi konsumen mahasiswa terhadap ISN
(2). menganalisiskan faktor-faktor yang mempengaruhi sikap konsumen mahasiswa terhadap atribut-atribut ISN
(3). menganalisis hubungan pola konsumsi ISN dengan selera makanan daerah
4. Metodelogi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian tersebut yaitu dengan menggunakan metoda survey. Data diambil melaui contoh konsumen yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu (judgment non probability sampling) Adapun kriteria contoh adalah mahasiswa/i, konsumen makanan khas daerah dan mi instan serta merupakan pembuat keputusan dalam konsumsi mi instan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pendahuluan
I. Apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen?
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Contoh kasus : Perilaku kosumsi ISN menunjukkan pola yaitu terdapat jumlah yang sama pada konsumen yang mengkonsumsi sedikit dan konsumen yang mengkonsumsi banyak (34,3%). Sebagian besar responden mengkonsumsi jenis rasa tertentu (59,3%). Dasar pertimbangan konsumsi sebagian besar responden adalah situasi dan kondisi saat proses pembelian (35%). Sebanyak 72,3% responden mengetahui atau menyadari keberadaan iklan ISN.
II. Pemikiran yang benar tentang konsumen
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
3
4
III. Penelitian konsumen sebagai suatu bidang yang dinamis
Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi.
Contoh : seorang konsumen lebih memilih Indomie rasa soto dibanding rasa kari ayam karena telah mencoba dan membandingkan mana yang menurutnya lebih enak.
2. Segmentasi pasar dan analisis demografi
I. Segmentasi pasar
Segmentasi pasar adalah proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok-kelompok pasar yang terdiri dari orang-orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa. Maksudnya adalah untuk merancang suatu bauran pemasaran yang secara tepat sesuai dengan kebutuhan para individu.
Contoh : PT ISM (Indofood Sukses Makmur, Tbk) dalam program Lintas Budaya Nusantara meluncurkan produk Indomie Selera Nusantara (ISN). Guna mengangkat cita rasa makanan khas daerah di Indonesia. Pembelinya pun kalangan konsumen yang suka terhadap masakan khas daerah.
5
II. Rencana perubahan
Rencana perubanan maksudnya adalah perilaku konsumen dimana mulai mengalami perubahan terhadap suatu produk. Hal ini daat di karenakan adanya rasa kecewa terhadap kelemahan produk.
Contoh : Konsumen Indofood mengurangi konsumsi produk karena ada beberapa kendala, seperti tidak tersedianya stok produk di pasar, kualitas yang menurun atau harga yang naik.
3. Proses pengambilan keputusan oleh konsumen
1. Model proses pengambilan keputusan
Secara umum ada tiga cara/model analisis pengambilan keputusan konsumen, yakni:
1. Economic Models, pengambilan keputusan diambil berdasarkan alas an ekonomis dan bersifat lebih rasional
2. Psychological models, diambil lebih banyak akrena lasan psikoligs dan sejumlah faktos sosilogis seperti pengaruh keluarga dan budaya
3. Consumer behaviour models. Model yang umumnya diambil kebanyakan konsumen, Dilandasi oleh faktos ekonomis rasional dan psikologis.
6
2. Tipe-tipe proses pengambilan keputusan
a) Keputusan tentang kategori produk
b) Keputusan tentang merek produk
c) Keputusan tentang sumber informasi
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah
Faktor ny antara lain :
1. Masalah sederhana ( simple problem ) .
Ciri : berskala besar, tidak berdiri sendiri (memiliki kaitan erat dengan masalah lain), mengandung konsekuensi besar, pemecahannya memerlukan pemikiran yg tajam dan analitis .
• Scope : Pemecahan masalah dilakukan secara kelompok yang melibatkan pimpinan dan segenap staf pembantunya.
• Jenis : masalah yg terstruktur ( structured problems) & masalah yg tidak terstruktur ( unstructured problems ).
2. Masalah rumit ( complex problem ) .
Definisi : masalah yg jelas faktor penyebabnya, bersifat rutin dan biasanya timbul berulang kali shg pemecahannya dapat dilakukan dengan teknik pengambilan keputusan yg bersifat rutin, repetitif & dibakukan.
7
Contoh : penggajian, kepangkatan dan pembinaan pegawai, masalah perijinan, dsb.
Sifat pengambilan keputusan : relatif lebih mudah atau cepat, salah satu caranya dengan penyusunan metode / prosedur / program tetap (SOP).
3. Masalah yg Terstruktur
Definisi : penyimpangan dari masalah organisasi yang bersifat umum, tidak rutin, tidak jelas faktor penyebab dan konsekuensinya, serta tidak repetitif kasusnya.
Sifat pengambilan keputusan : relatif lebih sulit dan lebih lama , diperlukan teknik PK yang bersifat non-programmed decision-making.
4. Masalah yg Tidak Terstruktur
Definisi yg dibuat bukanlah seperti sebuah solusi yang samar.
Contoh: Masalah yang kita hadapi adalah melatih staf yang bekerja lamban.
8
4. Pembelian
Pembelian adalah situasi dimana konsumen bersedia menukarkan sejumlah uangnya dengan sejumlah produk barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya.
Dengan melakukan pembelian Produk mie instan sebagaimana diketahui adalah salah satu produk makanan cepat saji yang semakin lama semakin banyak digemari masyarakat karena kemudahan dalam hal penyajiannya. Demikian juga bagi kalangan mahasiswa yang sebagian besar berdomisili jauh dari orang tua, produk ini merupakan makanan cepat saji yang biasa dikonsumsi karena harganya yang terjangkau, mudah didapatkan dan sifatnya yang tahan lama.
Dengan semakin banyaknya mie instan yang ada di pasaran berarti memberikan keleluasaan bagi konsumen untuk memilih merk yang sesuai dengan keinginannya.
5. Diagnosa perilaku konsumen
Dengan mengkaji perilaku konsumen perusahaan dapat mengetahui tentang hasil diagnosa siapa dan apa serta bagaimana kebenaran tentang pemakaian suatu poduk. Dari perilaku konsumen menyenangi produk saingan dan kurang menyenangi produk yang dihasilkan suatu perusahaan.
9
Misalnya mengapa seorang konsumen mie lebih suka terhadap merek mie tertentu, hal tersebut dapat diketahui dari perilaku konsumen.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan dan saran
Dari hasil penelitian dan analisis diatas, dapat saya ambil sedikit kesimpulan bahwa dalam hal perusahaan dihadapkan pada berbagai macam perilaku konsumen, perusahaan harus memiliki kemampuan untuk dapat mendapatkan perhatian yang lebih dari konsumen agar konsumen tidak berpaling ke produk lain, bisa dengan melalui media iklan yang menarik ataupun melalui segmentasi pasar yang tepat agar konsumen merasa memiliki produk tersebut dan sesuai dengan keinginan konsumen itu sendiri.
Dalam menghadapi prilaku konsumen yang beraneka ragam, sebaiknya perusahaan menerima masukan dari konsumen baik keluhan maupun berupa saran yang tentunya untuk kebaikan perusahan maupun konsumen. Dengan demikian maka perusahaan akan dapat menghadapi perilaku konsumen serta tetap mendapat perhatian dan loyalitas konsumen.
Oleh karena itu perlu bagi perusahaan untuk menganalisis perilaku konsumen mie instan untuk mengetahui pola pembeliannya. Dengan banyaknya merk mie instan yang ada di pasaran akan mendorong perusahaan bersaing mendapatkan calon konsumen melalui berbagai strategi yang tepat, misalnya mengubah kemasan, warna, aroma, promosi dan harga. Lebih jauh lagi produsen dalam mendistribusikan
10
11
produknya ke pasar konsumen berusaha agar produknya dapat diterima sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen.
Daftar pustaka
http://nssdc.gsfc.nasa.gov/nmc/MapQuery.jsp
http://elibrary.mb.ipb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=mbipb-12312421421421412-henrysumur-545
http://edwardferdinandonly.blogspot.com/2010/03/tugas-perilaku-konsumen.html