SELAMAT DATANG DI INTERPARENT'S BLOGS

Selasa, 25 Oktober 2011

tugas ke dua (softskil perilaku konsumen)

TUGAS PERILAKU KONSUMEN

Studi kasus : konsumen berbagai produk mie instan

IRWO SASONGKO

3 EA 11

16209467

UNIVERSITAS GUNADARMA

2011

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Sebgai negara dengan jumlah dan kepadatan penduduk yang sangat besar, tentu akan membuat permintaan akan suatu produk konsumsi yang praktis dan harga yang terjangkau tentu akan sangat besar, dimana konsumsi akan sebesar jumlah penduduk atau bahkan lebih.

Kebutuhan mie instan di Indonsia terbilang sangat tinggi, hal ini dapat kita lihat pada supermarket ataupun minimarket yang memajang berbagai produk mie instan dalam lemari yang panjangnya terlihat khusus untuk produk-produk mie instan.

Konsumen jugamengalami evaluasi dalm setiap produk mie instan yang telah dicobanya, sehingga tantangan dalam mengevaluasi banyaknya produk mie instan akan sangat beragam karena banyaknya produk mie instan yang beredar di pasaran.

Produsen mie instan juga berlomba dalam memberikan pelayanan dan produk yang baik bersaing dengan produk mie instan lainnya, hal ini akan menciptakan persaingan yang mana akan menguntungkan konsumen karena produk yang terbaik akan keluar sebagai best seller dengan kualitas yang sangat baik, sehingga konsumen memiliki kesempatan dalam hal mendapatkan produk mie instan yang berkualitas .

1

2

2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsumen melakukan penentuan alternatif terhadap produk mie?

2. Bagaimana konsumen dalam menyeleksi alternatif produk mie yang terdapat di pasaran?

3. Bagaimana konsumen dalam melakukan pembelian?

4. Bagaimana konsumen dalam mengelola sumberdaya embeliannya?

3. Tujuan penelitian

Berdasarkan kondisi tersebut di atas maka penelitian ini dilakukan untuk :

1. Bagaimana konsumen melakukan penentuan alternatif terhadap produk mie?

2. Bagaimana konsumen dalam menyeleksi alternatif produk mie yang terdapat di pasaran?

3. Bagaimana konsumen dalam melakukan pembelian?

4. Bagaimana konsumen dalam mengelola sumberdaya embeliannya?

5. Metodelogi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam penelitian tersebut diatas yaitu dengan menggunakan metoda survey. Data diambil melaui contoh konsumen yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu

3

(judgment non probability sampling) Adapun kriteria contoh adalah mahasiswa/i, konsumen makanan khas daerah dan mi instan serta merupakan pembuat keputusan dalam konsumsi mi instan.

BAB II

PEMBAHASAN

Evaluasi alternatif sebelum pembelian

1. Kriteria evaluasi

Konsumen memiliki kriteria (ketentuan) masing masing dari setiap produk yang akan di konsumsinya. Harga dan Kualitas adalah hal yang paling di pertimbangkan oleh konsumen, karena dalam kehidupan ekonomi terdapat dua pihak antara yang berpenghasilan besar dengan yang berpenghasilan kecil.

Misalnya : produsen indomie menciptakan beberapa tipe mie instan dengan harga yang berbeda sesuai dengankualitasnya masing masing sesuai dengan tingkat harga mie instan tersebut.

2. Menentukan alternatif pilihan

Pilihan akan selalu ada pada setiap produk yang di jual di pasar, namun onsumen biasanya akan memilih dari berbagai macam produk tersebut sesuai dengan apa yang diinginkanny sesuai dengan perhitungan dan analisis yang terdapat pada informasi produk yang dimilikinya.

Misalnya : konsumen akan memilih indomie hal ini akibat pertimbangan dari sekian banyak produk mie lainnya dengan beberapa

4

5

faktor yang sesuai dengan keinginan pribadinya sesuai dengan informsi produk.

3. Menaksir alternatif pilihan

Suatu produk pasti memiliki kelemahan, baik itu dari sistem distribusinya, pesebaran di pasaran, serta dari produk itu sendiri. Hal ini akan menciptakan pemikiran tentang Produk alternatif yang tercipta dari banyak produk di pasaran. Produk alternatif akan di gunakan apabila produk awalan dirasa sudah kurang memberikan kepuasan.

Misalnya : ketika produk indomie tidak ada di pasaran, konsumen akan menggantinya dengan produk mie instan lain yang sedikit berada di bawah nilai dari produk mie instan merek indomie.

4. Menyeleksi aturan pengambilan keputusan

Keputusan yang diambil oleh konsumen dalam pembelian produk maupun oleh produsen dalam hal produksi dan pemasaran produk akan selalu terjadi setiap waktu. Namun dari segi konsumen, seleksi akan terjadi dalam hal rencana pembelian, dalam hal ini keputusan akan terjadi dari berbagai keputusan sebelumnya.

6

Misalnya : konsumen memutuskan untuk membeli produk mie isstan merek A, meski merek B, dan C memiliki kualitas yang hampir sama.

Pembelian

1. Proses keputusan membeli

Dalam hal melakukan pembelian, calon konsumen memiliki beberpa proses yang akan dilakukan sebelumnya, antara lain :

a. Pengenalan kebutuhan

Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan eksternal. Seseorang mungkin merasa membutuhkan hobi baru ketika kesibukan pekerjaannya mulai menurun, dan dia mulai memikirkan kamera setelah berbincang-bincang dengan teman tentang fotografi atau setelah melihat iklan kamera. Pada tahap itu, pemasar harus meneliti konsumen untuk mengetahui kebutuhan macam apa yang menyebabkan kebutuhan itu muncul, dan bagaimana cara pemasar menuntun konsumen supaya membeli produk tersebut.

Setelah mengumpulkan informasi seperti itu, pemasar dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang paling sering memicu ketertarikan terhadap produk dan mengembangkan program pemasaran yang melibatkan faktor-faktor tersebut.

7

B. Pencarian Informasi

Calon konsumen akan secara tomatis mencari informasi mengenai produk yang di butuhkannya sebelum di beli. Dalam hal ini konsumen akan mencari tau lebih jauh mengenai produk, di antaranya adalah : Harga, kegunaannya dan Keunggulan produk.

Contoh : calon konsumen akan melihat iklan yang terpampang di koran maupun di televisi mengenai produk mie instan yang ingin di belinya.

C. pengevaluasian alternatif

Di sini calon konsumen akan mmelakukan pengevauasian produk dari informasi-informasi yang sebelumnya telah di kumpulkan dan kemudian hal itu akan digunakan sebagai bahan penilaian untuk keputusn pembelian.

D.Keputusan Pembeli

Di sini konsumen akan memutuskan untuk melakukan pembelian terhadap suatu jenis produk yang sebelumnya telah melalui beberapa serangkaian proses yang telah di bahas di atas, hal itu lah yang digunakan calun konsumen dalam dalam menuju keputusan pembelian oleh konsumen terhadap suatu produk.

8

2. Memilih alternatif terbaik

Hal yang wajar sebagai konsumen dalam memilih produk yang dibutuhkannya akan melakukan seleksi , namun dalam keadaan tertentu, konsumen aan memilih alternatif akan produk bila terjadi sesuatu.

Misalnya : konsumen mie instan akan memilih produk yang tersedia di pasaran bila produk mie yang biasa dibelinya tidak ada di pasaran.

3. Memilih sumber-sumber pembelian

produk yang dijual dipasaraan tidak mesti hanya di jual di pasar yang besar, tapi juga dapat di jual pada passar yang bisa di bilang pembelinya addalah konsumen dengan penghasilan rendah, hal ini dilakukan agar produk terjual merata kesegala lapisan masyarakat.

Contoh : produk Indomie di jual di supermarket, minimarket dan warung, hal ini dilakukan ini agar segala kalangan dapat memperolehnya.

Sumberdaya konsumen dan pengetahuan

1. Sumberdaya ekonomi

Potensi sumberdaya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi pada dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu sumberdaya

9

yang dimiliki baik yang tergolong pada sumberdaya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi sumberdaya manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi).

Contoh : konsumen yang memiliki uang lebih banyak/ yang meliki penghasilan yang besar akan mengutamakan produk mie istan dengan kualitas yang paling baik, yang dalam hal ini harganya juga akan menjadi lebih mahal dari produk mie instan yang lainnya.

2. Sumberdaya sementara

Sumberdaya sementara bisa di sebut sebagai waktu yang kita punya untuk menikmati suatu produk yang telah kita beli, terbatasnya waktu yang dimiliki olehsetiap oarang akan membatasinya untuk mengkonsumsi semua jenis produk secara bersamaan.

Contoh : dalam suatu waktu, seorang konsumen hanya bisa memilih satu jenis produk mie instan, karena tipa produk mie instan tidak dapat di konsumsi secara bersamaan, karena akan merubah cita rasa yang di bawanya.

10

3. Sumberdaya kognitif

Pengertian sumber daya kognitif adalah kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan.

Contoh : seorang calon konsumen mie instan melihat produk mana yang yang sedang ia inginkan , hal itu tidak melihat harga produk, melainkan apa keinginan yang terjadi pada produk mie instan seleranya.

4. Kandungan pengetahuan

Pengetahuan konsumen di dalam tiga bidang umum,

yaitu:

1. Pengetahuan produk

(product knowledge)

bagaimana konsumen memahami seluk beluk dari barang yang akan dibelinya.

2. Pengetahuan pembelian

(purchase knowledge),

bagaimana pengaturan konsumen dalam membeli suatu barang, perhatian akan harga akan sangat diperhatikan.

11

3. Pengetahuan pemakaian (usage knowledge),

konsumen harus mengerti tentang kegunaan, kelebihan, dan akibat dari barang yang akan dipakainya.

5. Oganisasi pengetahuan

Organisasi Pengetahuan

Banyak teori mengenai organisasi ingatan, literatur yang ada sebagian besar mendukung pandangan mengenai ingatan yang diorganisasikan dalam bentuk jaringan asosiatif (associative network). Menurut konsep jaringan asosiatif ini, ingatan terdiri dari serangkaian nodus (yang menggambarkan konsep) dan penghubung (yang menggambarkan assosiasi atau hubungan di antara nodus-nodus).

Kombinasi berbagai nodus di dalam ingatan menghasilkan unit pengetahuan yang lebih kompleks. Penghubung di antara nodus membentuk suatu kepercayaan atau proposisi.

Proposisi suatusu kepercayaan ini pada gilirannya dapat dikombinasikan untuk menciptakan struktur pengetahuan tingkat tinggi yang disebut skema. Salah satu jenis skema, yang dikenal sebagai skip (script), berisikan pengetahuan mengenai urutan tindakan temporal yang terjadi selama suatu peristiwa.

12

Skema dan skip memainkan peranan penting selama pengolahan informasi. Pada dasarnya, pengaktifan skema atau skip selama pengolahan stimulus yang baru masuk mengurangi upaya kognitif yang diperlukan untuk mendefinisikan apa stimulusnya dan bagaimana orang bersangkutan harus berespons.

Cntoh : calon konsumen mie instan mendapatkan informasi akan keunggulan suatu produk mie instan , maka ia akan memmpertimbangkan untuk membelinya.

6. Mengukur pengetahuan

Kemampuan konsumen dalam mengumpulkan informasi tentang definisi dari produk-produk yang di konsumsi , akan membuat konsumen semakin pintar dalam menyeleksi segala hal yang berhubungan dengan pembelian produk. Kemampuan konsumen ini akan menjadi modal dalam pembelian berikutnya.

Contoh : konsumen yang memiliki brosur tentang macam-macam produk mie instan, akan melakukan seleksi terhadap produk mie yang telah biasa di konsumsi.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pembelian yang dilakukan konsumen sutu produk seharusnya dapat terjdi berulang ulang serta dapat menimbulkan ketagihan atau ketergantungan, hal ini sah saja dilakukan namun sesuai dengan ketentuan.

Dalam sutu produk mie instan, misalnya produsen melakukan segmentasi pasara agar produk mie instan yang di tawarkan konsumen dapat disukai oleh konsumen dan dapat menciptakan pembelian ulang sehingga menciptakan konsumen tetap terhaap produk etersebut.

Hal itulah yang menjadi tujuan utama sebuah perusahaan, untuk mencapai keuntungan yang maksimal dan kontinue, namun sulit melakukan hal tersebut, karen setiap produk unggulan pasti memiliki saingan yang juga bisa di bilang unggulan, misalnya produsen indofood bersaing dengan sarimie, namun semua itu kembali kepada konsumen ihak yang secara berhak memilih produk mana yang akan dibelinya ataupun tidak.

13

14

Daftar pustaka

http://amanda990.wordpress.com/2011/09/21/sumber-daya-konsumen/

http://abduljabal18.blogspot.com/2009/12/sumber-daya-konsumen-dan-pengetahuan.html

http://abduljabal18.blogspot.com/2009/12/sumber-daya-konsumen-dan-pengetahuan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar